kenangan pahit
Hay everyone . how are you? Aseekk sok amat pakek bahasa inggris wkwk
Oke hari ini aku bakalan cerita about kenangan yang sepertinya tidak layak untuk dikenang.
Loh kenapa? Bukannya setiap kejadian memiliki nilai spiritualnya sendiri? Yoi bener sekali, tapi untuk apa mengenang hal yang pahit?
Oke langsung aja ya daripada lu lu pada penasaran. Cerita ini cuman fiktif belaka jika ada kesamaan nama tokoh, jalan cerita dan lain sebagainya mohon dimaafkan lahir dan batin.
Beberapa orang mungkin punya kenangan yang indah untuk diceritakan kepada teman, kerabat dan lainnya. Tapi apakah kenangan pahit berhak dibagikan juga? Untuk sebagian orang mungkin cukup disimpan sendirian, tapi gak masalah jika mau dibagikan untuk dijadikan pembelajaran.
Masa sekolah mungkin benar adalah masa yang menyenangkan karena disitu kita bisa merasakan jatuh cinta, patah hati, bandal, sksd, carmuk, muktem, cabot, bolos dan lain sebagainya, banyak kenangan indah dan pahit yang nantinya jadi bahan cerita untuk diceritakan dikemudian waktu.
Masa sekolah mana yang menurutmu paling indah untuk dikenang?
SD? SMP? SMA/SMK/MA? Atau kuliah?
Semua orang punya kenangan tersendiri yang mungkin masih membekas sampai saat ini. Entah itu manis atau pahit yang jelas ia sekarang sudah berhasil melawati masa itu.
Berteman dengan sepi mungkin bagi sebagian orang itu menyenangkan, tapi bohong banget jika sendiri adalah hal yang ia pilih. Sendiri juga pilihan tapi jika ada ramai mengapa ia tidak termasuk dalam list kehidupan? Memilih sendiri bukan berarti tidak ingin memiliki teman, tapi bagaimana jika diri sendiri difitnah oleh teman sendiri? Bukankah ini hal yang menyakitkan? Mungkin bagi sebagian teman ini hanya bercandaan tapi bagaimana dengan dia yang menjadi korban? Sangat mengayakitkan bukan?
Suatu hari, disudut sekolah yang tidak terlalu sunyi dihuni oleh siswa-siswi yang tengah asyik memakan jajan dan bermain-main sembari merayakan waktu istirahat yang hanya beberapa menit. Terlihat dua siswa saling berdekatan sepertinya sedang membicarakan hal yang cukup serius, tiba-tiba didekatkannya bibir merah itu tepat ditelingaku dan berkata
A: "kau suka sama dia?"
B: "Tidak"
A: "Serious?"
B: "Ya, dia hanya temanku". Kenapa? (Tanyaku)
A: "gakpapa"
(Jawabnya lugas)
B: "apakah kau menyukainya (temanku)?
A: "tidak. Aku hanya bertanya saja".
Tidak lama setelah pembicaraan diatas selesai. Keesokan harinya tidak ada lagi sapaan antara aku dan dia, aku tidak tau apa yang tengah terjadi hari ini semua terlihat berbeda.
Sampai pada akhirnya aku tau sendiri kenapa dia menghindariku karena dia telah jadian dengan temanku itu, yang kemarin katanya dia tidak menyukainya.
Menyakitkan bukan? oh tentu tidak. apa yang membuatku pantas mengatakan hal ini menyakitkan? Sepertinya tidak ada. Semuanya terlihat seperti biasanya saja, aku dengan diriku sendiri dan dia temanku sudah dengan pasangan barunya. Mereka keduanya sama-sama temanku dan aku tidak perlu mencemburui hal itu.
Tapi yang membuatku merasa aneh kenapa dia (teman perempuan) mendiami ku sejak ia berpacaran ? Adakah yang salah dariku? Sepertinya aku biasa saja deh, jadi heran. Apa mungkin itu hanya perasaanku sajaya? Tapi gak mungkin bukan sehari dua hari, lebih daripada itu. semuanya Tampa berbeda, teman-temanku yang lain juga sedikit memberi jarak padaku. aku salah apa ya? Tanyaku dalam hati.
Beberapa minggu berlalu, ternyata aku semakin merasa bahwa dikeramaian aku tidak lagi mendapatkan suara riuh yang biasanya membuat kepala ingin meledak-ledak. Kini semuanya tampak berubah seketika semua menjauhi ku seperti akulah biang keroknya.
Perlahan-lahan aku perhatikan sudut kelas yang ramai dengan mata sedikit melirik, telinga yang perlahan mendengarkan percakapan-percakapan yang terdengar sedikit sumbang seperti suara lebah yang mengerubungi sarangnya.
Tiba-tiba salah seorang temanku datang menghampiri, ia bercerita secara sembunyi-sembunyi denganku, menceritakan mengapa kini aku dijauhi oleh teman-temanku yang lain itu karena ada kecemburuan yang mengakibatkan dia takut kehilangan pasangannya (mereka yang pacaran).
a: "Apaaaaa? Aku sangat terkejut mendengar cerita dari temanku itu.
a: "Aku? Masa sih sebegitunya dia menghasut kalian semua untuk gak menyukai aku.
a: "apa salah ku ? Apa aku akan menghancurkan hubungan mereka ? Sepertinya aku tidak ada pemikiran sedikitpun untuk hal itu.
b: "ya, kau memang tidak jahat seperti itu. dia aja yang ketakutan kalau pacarny diambil olehmu"
a: "astaga lucu sekali (sambil tertawa)"
b: "yaudah sekarang kau udah taukan apa yang buat temen-temen yang lain menjauhimu?, kau gak perlu takut selagi kau gak salah"
a: "oh jelas, aku memang tidak merasa bersalah". Makasihloh infonya
b: "iya samasama. jangan kasih tau siapa-siapaya kalau aku yang kasihtau ke kau soal ini, nanti aku yang gak ditemeni juga sama mereka".
a: "aman".
Waktu terus berjalan dan aku melewati masa sekolahku seperti biasa. Ya terbiasa dengan kesunyian, sunyi yang aslinya berisik banget cuman karena ketidaksukaan salah satu temanku karena takut pacarnya direbut olehku itu. Dihasutnya semua teman-temanku untuk tidak satupun yang boleh dekat denganku, jahat sekali bukan? Ya sungguh jahat, tapi tidak masalah selagi diri kita tidak melakukan hal yang seperti dia pikirkan it's okay. Waktu akan terus berjalan meski ada saja orang yang tidak suka dengan kita.
Tringggg,,,,tringggggg,,,tringggg (suara bel istirahat berbunyi) seluruh siswa bertaburan kekantin untuk mengisi perut yang sudah berbunyi sejak pelajaran matematika tadi.
Akupun bergegas keluar kelas untuk sekedar melihat siswa-siswi berlalu lalang. Aku tidak kekantin hari ini karena sudah membawa bekal roti dari rumah. Tepat didepan pintu kelasku aku memutuskan untuk menghabiskan jam istirahatku berdiri saja, hal ini terjadi berulang-ulang tiap kali jam istirahat. Hal ini kulakukan karena aku tidak punya teman bicara didalam kelasku karena mereka sudah terhasut oleh omongan manusia yang satu itu. Aku tidak mempersalahkan temanku yang lain tidak mau menyapaku karena aku yakin kebenaran akan teriak kebenaran dan kesalahan akan segera terungkap.
Semenjak kejadian itu aku lebih sering bermain dengan kelas yang lain, mereka yang mau mengajakku untuk bermain dan bercerita bersama bukan seperti teman sekelasku yang melihatku seperti sosok yang menakutkan.
Seiring berjalannya waktu aku telah terbiasa untuk tidak mempertanyakan dan menyalahkan kenapa mereka memperlakukan ku seperti angin yang tidak terlihat. Ada tapi tidak dianggap. Aku mencari kebahagiaan diluar ruang yang pengap itu, ruangan yang selalu mengingatkanku dengan rasa pahit yang tidak pernah aku bayangkan sebelumnya, tidak ada yang salah dari ruang itu hanya saja oknum itu yang membuatku tidak memiliki lebih banyak kenangan manis ditempat ini.
Sampai pada hari-hari yang terus berganti sedikit demi sedikit teman-temanku yang lain kini menganggapku ada, bukan lagi seperti angin lalu. Perlahan mereka mengerti ternyata memang bukan aku yang salah. Tapi aku tidak perlu menjelaskan itu semua, sudah kukatakan bahwa kebenarakan akan teriak kebenaran dan kesalahan akan tetap kesalahan.
And finally, dia temanku meminta maaf kepadaku dipenghujung masa sekolah. A: "aku minta maafya selama ini aku banyak salah samamu", (sambil memelukku dan menangis)
B: "ya sama-sama aku juga ya"
Aku tidak merasakan kesedihan sedikitpun karena luka yang ditorehkan lebih kurang satu tahun itu rasanya sudah kebal. aku hanya mengiyakan dan memeluknya kembali sebagai salam perpisahan. Bukan tidak sakit waktu selama itu yang seharusnya bisa aku nikmati dengan teman-temanku yang lain lenyap dipatahkan oleh dia yang takut kekasihnya diambil olehku. Padahal aku tidak pernah sekalipun terbesit memikirkan itu.
Kenangan yang pahit itu kini membuatku sulit untuk menganggap kalau sahabat itu benar adanya. Aku bukan tak percaya mungkin aku belum menemukannya saja.
Maka berbahagialah kalian yang sudah menemukan arti sahabat sesungguhnya.
Pengalaman hari itu akan tersusun dengan rapi, akan menjadi pelajaran yang sangat berharga untuk hari ini.
-Apapun yang membuatmu luka, jangan pernah membalasnya dengan hal yang sama-. Zn19/11/23
Kamu punya cerita pahit juga? Sini duduk denganku sembari kita nikmati seduhan minuman yang manis ini.
Komentar
Posting Komentar